Dark WallpapersPicnik: photo editing awesomeness Innovative PPC platform.
   
  MERENTANG HATI
  Derita
 

Terbeli mimpi terduri hati

mega bergulung dayung udara angkasa
memungut sisa kepakan burung kenari
diatas dahan dahan melukis cerita
bersama seberkas sinar terang mentari

membias ketika menembus airmata diri
tebarkan indah pesona pelangi senja
menitik hujan merintik hati imaji
godalah mereka yang terhina masa

berikan sejumlah keping cinta hakiki
jangan kubur mereka dalam cerita
galilah lubang dalam duri sendiri
sebab mereka hanya ingin binasa

terpahit oleh rasa yang menggelandang
mematok jengkal jengkal percaya diri
masihkah keraguan pengemis iba kaupandang
seraut derita yang membatu mencaci

mereka adalah yang terenggut mimpi
terbeli oleh lembar lembar kuasa
putuskan cinta yang aliri nadi
pasung kebebasan yang mereka bawa

**val

 

Raksasa diriku

memang hatimu selalu suci
namun jiwa bertanya jua
siapa kamu yang sepi
menari dalam duri duka

seperti angin tiupkan angkara
tunggangi pelana hati dengki
tertolak dari istana bunga
layaknya tertikam bayang diri

mestinya akar tersadar dunia
dimana derita selalu menari
diatas perut para jelata
ketika kucoba ungkap semua

dengarkan cerita para raksasa
tentang kelabu lingkupi hati
masihkah paksa mekarkan bunga
coba selimuti raksasa benci

diriku dan jiwaku raksasa
mengungkap ribuan rasa ngeri
meskipun jiwamu suci bersuara
raksasa diriku selalu menari


**val

 

Mencoba mencari kisah

bersama tikus tikus merebah malam
menghitung kembali sisa sisa harapan
mencoba mencari kisah masa silam
ketika keluarga berikan lautan harapan

namun semua tinggalah diatas angan
ketika sadari tangan kasar membelai
memeras harga diri hampakan harapan
menampung peluh ribuan caci maki

tertulis dari sudut jendela hati
koyak kelambu jiwa dalam dada
tangisi masa silam penuh arti
terenggut dalam kejam kelam masa

masih bersama tiku tikus tercaci
kuburkan semua nama-nama doa
ibarat tanpa sebutir benih hakiki
sebutir airmata adalah sebuah neraka


*val

 

Bukan pujangga

Bukan pujangga dalam balutan pesona
Hanya sesosok pedagang asongan berdiri
Berbalut kain rombeng teremuk harapnya
Kakinya gemetar menahan lilitan duri

Memanjat bukit hati terjal hayalnya
Sekedar pandangi masa depan diri
Adakah terlihat dalam hayal nyata
Ataukah hanya kenyataan semu hati

Bagimu nyata adalah sebuah derita
Mereka tertawa enggan tanyai hati
Seperti apakah tanpa sandaran jiwa
Tanpa sebuah jalan lapang menanti

Hanya lorong lorong hembuskan Tanya
Memanjang tanpa jeda bagi nafasmu
Menyengal ketika paksa hati bicara
Saat tanpa bunga tersebar dari baitmu

**val

 

Surat rahwana..

hanya pelangi dalam hatimu
menepis semua kabut imaji
memukul bayag hitam semu
seperti kala aku memaki

jiwamu meracau sengau untukku
diriku hanya tertawa terbahak
melihat surat surat berlalu
penuhi belakang rumah berserak

kubakar bersama dendang camar
kutitupkan kepada hati rahwana
tentang semua yang tercecer
kupendam dalam peti angkara

dimana dunia para pujangga
penuhkah bunga yang tersebar
adakah hitam putih kata
meski sebagian yang tersadar


**val

 

 
 
KEMBALI KE ATAS


 
 
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free