sukaku tulis dunia gelap gulita
mawarku hitam sementara matamu picing
biarlah aku menjadi anjing buduk gudig
tempeli seragam dengan kotoran
jangan ingsut saat kuartikan kejam
ketika pentung berseraham hajar
disetiap sudut jalan penuh cibiran
pasar pasar yang terbakar
suara suara yang tertikam
sementara duit kami disetor beli pelor
ketika kami bicara..
pelor tembus hati kami
pelor yuang kami beli untuk menjaga kami
tembus hati kami
tembus kepala kami
lukakai kami
sementara kami bersembunyi
aku masih terluka
berdarah sekujur arah
lukaku semakin panjang
salam
2nd vals
Kode mimpi...
kode dan nama
diatap mega wanita
kupintal saja sutra
kujadikan tangga awan
sampai rasa disana
memeluk rajut peluh
disinar hangat surya
bermain dengan bunga
kemudian hilang
tinggalkan secarik surat
bertulis kode rahasia
disebaliknya terukir nama
siapakah engkau dewi mimpi
BISIKAN
Kubisikan secara diam dan bisu
Dibalik tipis nafasmu yang harum
Kasih aku ingin sekali saja
Mencium nadimu
Memeluk darahmu
Disekitarku udara semakin tenang
Sekarang bolehkah aku memelukmu
Ketika pelaminan masih jauh
Aku ingin bersanding denganmu
Dialas bayang bayang manisnya imaji
Salam
Terajut
seenaknya saja diriku bertanya pada bising siang
sekenanya juga siang berikan jawaban pada telinga
tentangkan jutaan tulang terentang dipalung sayang
ditaburi deraian kisahmu...kisahku haruskah bisunya
jawablah kasih..sebab aku hilang sejenak..
dibatas kerinduan aku menangisi jasadku yang jingga
diantara anggrek yang enggan bicara lalu hempas asa
kubisiki kembali senja dengan rayuan indah pulau hatiku
semoga angin ikutlah menari dalam rayuan pulau jiwa
sekatapun akan kurajut dalam hati penuh..
kemudian malam mulai berjaya bawakan anggur tua
setua rasa rinduku padamu wahai gelombang hatiku
kutau rinduku lebih tua dari umurku yang kupajang
sebelum aku terlahir....aku telah merindukanmu
kasih berilah senyuman dan tawamu..
salam
2nd vals
kupetik
pagi sedingin embun bergulir dialas mata
berteman tarian sampah kota hempaskan
kupetik kembali kuntum mawar bagi rasa
dimanakah keperkasaan jiwa para korban
diantara nyanyian cintaku juga sukaku
bergelimang sisanya tawa indah wanita
meskipun dibalik mega dan membisu
menari dipangkuan hasrat enggan sirna
kamu aku mereka kalian....demilah
sebuah ungkapan cinta dari trotoar
ungkapan riak gelombang nafsu resah
kemarilah wahai wanitaku disini gelar
diantara bising deru jalanan berdebu
bersemat makian korban hilang asa
kuremas jemari dalam siak hatimu
disini pemberhentian akhir bagi jiwa